Fluida merupakan
zat alir, yaitu zat dalam keadaan bisa mengalir. Yang termasuk fluida adalah
zat cair dan gas. Fluida dalam fisika dikelompokkan menjadi dua, yaitu fluida
statis dan dinamis.Yang kita maksud dengan fluida
disini adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir misalnya zat cair dan
gas. Sifat kemudahan mengalir dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan tempatnya
berada merupakan aspek yang membedakan fluida dengan zat benda tegar. Meskipun
demikian hukum-hukum yang berlaku pada dua sistem ini tidak berbeda. Pada bagian
ini kita akan meninjau fluida dalam keadaan tidak mengalir, contohnya air di
dalam suatu wadah atau air di danau/waduk.
1. Besaran
pada fluida statis
Aspek
pertama yang kita dapati ketika kita berada dalam suatu fluida (zat cair) yaitu
tekanan. Kita merasakan ada tekanan pada tubuh kita yang berada di dalam zat
cair.
a.
Tekanan
Pengertian tekanan akan mudah kita pahami
setelah kita menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Mengapa pisau yang
tajam lebih mudah memotong dari pada pisau yang tumpul? Mengapa paku yang
runcing lebih mudah menancap kedalam benda dibandingkan paku yang kurang
runcing? Pertanyaan diatas sangat berhubungan dengan konsep tekanan.
Konsep tekanan identik dengan gaya, gaya
selalu menyertai pengertian tekanan. Tekanan yang besar dihasilkan dari gaya
yang besar pula, sebaliknya tekanan yang kecil dihasilkan dari gaya yang kecil.
Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa tekanan sebanding dengan gaya.
Mari kita lihat orang memukul paku sebagai contoh. Orang menancapkan paku
dengan gaya yang besar menghasilkan paku yang menancap lebih dalam dibandingkan
dengan gaya yang kecil.
Pengertian tekanan tidak cukup sampai
disini. Terdapat perbedaan hasil tancapan paku bila paku runcing dan paku
tumpul. Paku runcing menancap lebih dalam dari pada paku yang tumpul walaupun
dipukul dengan gaya yang sama besar. Dari sini terlihat bahwa luas permukaan
yang terkena gaya berpengaruh terhadap tekanan. Luas permukaan yang sempit/kecil
menghasilkan tekanan yang lebih besar daripada luas permukaan yang lebar.
Artinya tekanan berbanding terbalik dengan luas permukaan.
Penjelasan di atas memberikan bukti yang
sangat nyata pada pengertian tekanan. Jadi, tekanan dinyatakan sebagai gaya per
satuan luas.
Pengertian tekanan ini digunakan secara luas
dan lebih khusus lagi untuk Fluida. Satuan untuk tekanan dapat diperoleh dari
rumus di atas yaitu 1 Newton/m2 atau disebut dengan pascal. Jadi 1
N/m2=1 Pa (pascal). Bila suatu cairan diberi tekanan dari luar,
tekanan ini akan menekan ke seluruh bagian cairan dengan sama prinsip ini
dikenal sebagai hukum Pascal.
b.
Tekanan dalam Fluida
Misalkan kita sedang berendam di dalam air,
apa yang kita rasakan? Seolah-olah air menekan seluruh tubuh kita yang
bersentuhan dengan air. Tekanan ini semakin besar apabila kita masuk lebih
dalam ke dalam air. Fenomena apa yang ada dibalik peristiwa ini? Pernyataan ini
mengandung pengertian bahwa fluida memberikan tekanan terhadap benda yang
berada di dalamnya. Pengertian ini diperluas menjadi tekanan pada fluida
tergantung pada ketebalannya atau lebih tepatnya kedalamannya.
Udara/atmosfer terdiri dari gas-gas yang
juga merupakan bentuk dari fluida. Maka udara juga akan memiliki tekanan
seperti definisi di atas. Tekanan udara kita anggap sama untuk ketinggian
tertentu di atas bumi namun untuk ketinggian yang sangat tinggi di atas
permukaan bumi besarnya menjadi berbeda. Hal ini dapat dilakukan karena udara
kita anggap kerapatannya kecil sehingga untuk titik-titik yang tidak terlalu
jauh perbedaan ketinggiannya bisa dianggap sama.
Tekanan di dalam fluida
disebut tekanan hidrostatis (Ph). Tekanan
hidrostatis didefinisikan sebagai tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh berat
zat cair gaya gravitasi menyebabkan zat cair dalam suatu wadah selalu tertarik
ke bawah. Makin tinggi zat cair dalam wadah, maka semakin berat zat cair itu.
Sehingga makin besar tekanan yang dikerjakan
c.
Massa Jenis
Fluida memiliki bentuk dan ukuran yang
berubah-ubah tergantung dengan wadah tempat fluida berada. Namun ada satu
besaran dari fluida yang dapat mencirikan suatu jenis fluida dan membedakannya
dengan fluida yang lain. Misalnya apa perbedaan cairan air dan cairan minyak
tanah selain dari baunya. Sifat yang membedakan fluida satu dengan yang lainnya
dinamakan dengan massa jenis. Massa jenis tidak hanya berlaku pada fluida saja,
tapi berlaku juga pada semua benda tak terkecuali benda tegar. Namun,
pengertian massa jenis akan sangat berguna untuk membedakan fluida satu dengan
yang lainnya karena bentuk fluida yang tidak tentu.
Massa jenis berhubungan dengan kerapatan
benda tersebut. Kita ambil contoh; suatu ruangan yang diisi oleh orang. Sepuluh
orang menempati ruang kecil dikatakan lebih rapat dibandingkan dengan sepuluh
orang yang menempati ruangan yang besar. Contoh ini membuktikan bahwa kerapatan
berbanding terbalik dengan volume (isi) ruang. Kerapatan yang besar dihasilkan
dari ruang yang kecil (sempit) dan kerapatan kecil didapat dari ruang yang
besar. Kemudian kerapatan juga sebanding dengan jumlah materi yang ada di dalam
ruang atau massa benda.
Massa jenis
adalah pengukuran massa
setiap satuan volume
benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa
setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa
dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih
tinggi (misalnya besi)
akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang
memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air). Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3).
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat.
Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya
berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.
Rumus untuk menentukan massa jenis adalah
dengan
ρ adalah
massa jenis,
m adalah
massa,
V adalah volume.
Satuan massa
jenis dalam 'CGS [centi-gram-sekon]' adalah: gram per sentimeter
kubik (g/cm3). 1 g/cm3=1000 kg/m3
Massa jenis air
murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3
Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk
menghitung, maka massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2
menghitung massa jenis, atau yang dinamakan 'Massa Jenis Relatif'
Rumus massa
jenis relatif = Massa bahan / Massa air yang volumenya sama
Contoh Massa Jenis Beberapa Material (1 kg = 1000 gr)
Material
|
ρ dalam kg/m3
|
Catatan
|
10-25 − 10-15
|
Assuming 90% H, 10% He; variable T
|
|
1.2
|
Pada permukaan laut
|
|
1 − 2
|
||
30 − 120
|
||
220 − 260
|
||
1000
|
Pada kondisi standar untuk suhu dan tekanan
|
|
850 − 1400
|
Untuk polipropilena dan PETE/PVC
|
|
5515.3
|
Rata-rata keseluruhan
|
|
8920 − 8960
|
Mendekati suhu ruangan
|
|
11340
|
Mendekati suhu ruangan
|
|
Inti Perut Bumi
|
~13000
|
As listed in bumi
|
19100
|
Mendekati suhu ruangan
|
|
22500
|
Mendekati suhu ruangan
|
|
Inti Matahari
|
~150000
|
|
~3 × 1017
|
As listed in neutron star
|
|
8.4 × 1016 − 1 × 1018
|
||
4 × 1017
|
Mean density inside the Schwarzschild radius
of an earth-mass black hole (theoretical)
|
Nama zat
|
ρ dalam kg/m3
|
ρ dalam gr/cm3
|
1.000 kg/m3
|
1 gr/cm3
|
|
800 kg/m3
|
0,8 gr/cm3
|
|
13.600 kg/m3
|
13,6 gr/cm3
|
|
2.700 kg/m3
|
2,7 gr/cm3
|
|
7.900 kg/m3
|
7,9 gr/cm3
|
|
19.300 kg/m3
|
19,3 gr/cm3
|
|
8.400 kg/m3
|
8,4 gr/cm3
|
|
10.500 kg/m3
|
10,5 gr/cm3
|
|
21.450 kg/m3
|
21,45 gr/cm3
|
|
7.140 kg/m3
|
7,14 gr/cm3
|
|
1,2 kg/m3
|
0,0012 gr/cm3
|
|
920 kg/m3
|
0,92 gr/cm3
|
2. Hukum-
hukum dasar fluida statis
a.
Hukum Utama Hidrostatika
Apabila
suatu wadah dilubangi di dua sisi yang berbeda dengan ketinggian yang sama dari
dasar wadah, maka air akan memancar dari ke kedua lubang tersebut dengan jarak
yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa pada kedalaman yang sama tekanan air sama
besar.
Disamping
itu kita juga sudah mengetaahui bahwa tekanan hidrostatis di dalam suatu zat
cair pada ke dalaman yang sama memiliki nilai yang sama.Berkaitan dengan hal
tersebut, dalam fluida statik terdapat sebuah hukum yang menyatakan tekanan
hidrostatis pada titik – titik di dalam zat cair yang disebut dengan Hukum
Utama Hidrostatis.
Hukum
Utama hidrostatis menyatakan bahwa :
Tekanan
hidrostatis suatu zat cair hanya bergatung pada tinggi kolom zat cair (h),
massa jenis zat cair (r) dan percepatan grafitasi (g), tidak bergantung pada
bentuk dan ukuran bejana, perhatikan gambar berikut :
Gambar
: tiga buah bejana berbeda bentuk berisi zat cair yang sama dengan ketinggian
yang sama memiliki tekanan hidrostatis yang sama besar pada tiap
bejana.Kelima bejana di atas di isi dengan air yang sama dengan ketinggian yang
sama. Tekanan hidrostatis pada tiap dasar bejana sama besar, sedangkan berat
zat cair pada tiap bejana berbeda.
Sebuah
tabung berbentuk U berisi minyak dan dan air seperti tampak pada gambar di bawah.
Titik A dan
titik B berada pada satu bidang datar dan dalam satu jenis zat cair.
Berdasarkan hukum utama hidrostatis maka kedua titik tersebut memiliki tekanan
yang sama, sehingga
Contoh soal :
1. Perhatikanlah gambar
bejana di samping Jika diketahui massa jenis minyak 0,8 g/cm3, massa
jenis raksa 13,6 g/cm3, dan massa jenis air 1 g/cm3,
tentukanlah perbedaan tinggi permukaan antara minyak dan air.
Jawab
Diketahui: ρ m = 0,8 g/cm3, ρ r = 13,6, dan ρ air = 1
g/cm3.
Air dan minyak batas terendahnya sama sehingga diperoleh persamaan
berikut
ρa ha
= ρm hm
Jadi, perbedaan tinggi permukaan minyak dan air = 15 cm – 12 cm = 3
cm.
1.
Sebuah pipa
berbentuk U salah satu kakinya diisi dengan raksa, sedang salah satu kakinya
diisi dengan alkohol. Apabila lajur alkohol tingginya 20 cm dan selisih tinggi
permukaan raksa dengan permukaan alkohol adalah 18,84 cm, berapakah massa jenis
alkohol , jika massa jenis raksa 13,6 gr/cm3
2. Sebuah pipa U diisi air dan minyak seperti
terlihat pada gambar. Tinggi hA = 5 cm dan tinggi hB 3
cm. Bila massa jenis air 103 kg/m3 . Berapakah massa
jenis minyak.
b. Hukum Pascal
Saya
yakin, di tempat pencucian mobil anda pernah melihat mobil yang diangkat
oleh alat tertentu. Dengan memperhitungkan titik berat, mobil bisa ternagkat
dengan mudah dengan sedikit tenaga manusia. lho kok bisa ya..? Pada dasarnya
teknologi semacam ini merpukan konsep yang sederhana dan mudah dipahami. baik
kita simak ulasan berikut:
Tekanan fluida statis zat cair
yang diberikan di dalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke
segala arah. Pernyataan ini dikenal dengan nama Hukum Pascal.Berdasarkan
hukum ini diperoleh prinsip bahwa dengan gaya yang kecil dapat
menghasilkan suatu gaya yang lebih besar. Penerapan hukum Pascal dalam
suatu alat, misalnya dongkrak hidrolik, dapat dijelaskan melalui analisis
seperti terlihat pada Gambar.
Apabila
pengisap 1 ditekan dengan gaya F1, maka zat cair menekan ke atas dengan gaya
pA1. Tekanan ini akan diteruskan
ke penghisap 2 yang besarnya pA2. Karena tekanannya sama ke segala arah, maka
didapatkan persamaan sebagai berikut. Cara kerja pada pengangkat mobil dengan
menggunakan fluida dirasa kurang efisien.Biasanya cuci mobil menerapkan sisitem
hyropneumatic. yaitu tenaga angin yang dirubah menjadi tenaga dorongan pada
piston hydrolic.
Penerapan hukum pascal dalam kehidupan sehari-hari
1).
Dongkrak hidrolik
Prinsipkerja
Prinsipkerjadongkrakhidrolik adalah
dengan memanfaatkan hukumPascal. Dongkrak hidrolik terdiri dari dua
tabung yang berhubungan yang memiliki diameter yang berbeda ukurannya.
Masing-masing ditutup dan diisi air. Dengan menaik turunkan piston, maka
tekanan pada tabung pertama akan dipindahkan ke tabung kedua sehingga dapat
mengangkat beban yang berat. definisi dongkrak hidrolik adalah jenis pesawat
dengan prinsip hukum pascal yang berguna untuk memperingan kerja. Dongkrak ini
merupakan system bejana berhubungan (2 tabung) yang berbeda luas penampangnya.
Dengan menaik turunkan piston, maka tekanan pada tabung pertama akan
dipindahkan ke tabung kedua sehingga dapat mengangkat beban yang berat.
2). Tensimeter atau
sfigmomanometer
Prinsip kerja:
Cairan yang tekanannya akan diukur harus memiliki berat
jenis yang lebih rendah dibanding cairan manometrik, oleh karena itu pada alat
pengukur tekanan darah dipilih air raksa sebagai cairan manometrik karena air
raksa memiliki berat jenis yang lebih besar dibandingkan dengan berat jenis
darah. Berikut skema pengukuran tekanan menggunakan manometer. Tekanan dalam
fluida statis adalah sama pada setiap tingkat horisontal (ketinggian) yang sama
sehingga: Untuk lengan tangan kiri manometer Untuk lengan tangan kanan
manometer Karena disini kita mengukur tekanan tolok (gauge pressure), kita
dapat menghilangkan PAtmosfer sehingga Dari persamaan tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa tekanan pada A sama dengan tekanan cairan manometrik pada
ketinggian h2 dikurangi tekanan cairan yang diukur pada ketinggian h1. Dalam
kasus alat pengukur tekanan darah yang menggunakan air raksa, berarti tekanan
darah dapat diukur dengan menghitung berat jenis air raksa dikali gravitasi dan
ketinggian air raksa kemudian dikurangi berat jenis darah dikalikan gravitasi
dan ketinggian darah.
3).
Rem hidrolik
Prinsip kerja:
Pada rem hidrolik terdapat pipa-pipa hidrolik yang
berisi cairan berupaminyak rem. Pada ujung-ujung pipa ini terdapat piston
penggerak yaitu pistonpedal dan piston cakram. Pipa dan piston inilah yang
memegang peranan pentingdimana konsep dan sterukturnya telah didesain
sedemikian rupa sehingga sesuaidengan hukum pascal, dengan tujuan menghasilkan
daya cengkram yang besardari penginjakan pedal rem yang tidak terlalu dalam.
Penyesuaian terhadap hukum pascal yang dumaksud adalah
dengan mendesain agar pipa pada pedal remlebih kecil daripada pipa yang
terhubung dengen piston cakram. Saat pedal rem diinjak pedal yang terhubung
dengan booster rem akanmendorong piston pedal dalam sehingga minyak rem yang
berada pada pipa akanmendapatkan tekanan. Tekanan yang didapat dari pedal akan
diteruskan ke segalaarah di permukaan pipa termasuk ujung-ujung pipa yang
terhubung dengan piston cakram. Saat pedal rem diinjak pedal yang terhubung
dengan booster rem akanmendorong piston pedal dalam sehingga minyak rem yang
berada pada pipa akan mendapatkan tekanan. Tekanan yang didapat dari pedal akan
diteruskan ke segalaarah di permukaan pipa termasuk ujung-ujung pipa yang
terhubung dengan pistoncakram.
Karena luas permukaan piston cakram lebih besar daripada
piston pedalmaka gaya yang tadinya digunakan untuk menginjak pedal rem akan
diteruskanke piston cakram yang terhubung dengan kanvas rem dengan jauh lebih
besarsehingga gaya untuk mencengkram cakram akan lebih besar pula. Cakram yang
besinggungan dengan kanvas rem akan menghasilkan gaya gesek, dan gaya
gesekadalah gaya yang bernilai negative maka dari itu cakram yang ikut
berputarbersama roda semakin lama perputarannya akan semakin pelan, dan inilah
yangdisebut dengan proses pengereman. Selain itu karena diameter dari cakram
yanglebih lebar juga ikut membantu proses pengereman. Hal itulah yang
menyebabkansystem kerja rem cakram hidrolik lebih efektif daripada rem konvensional
(remtromol)
4).
Pompa hidrolik
Prinsip kerja:
Pompa hidrolik menggunakan kinetik energi dari cairan
yang dipompakan pada suatu kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang
tiba-tiba menjadi energi yang berbentuk lain (energi tekan). Pompa ini
berfungsi untuk mentransfer energi mekanik menjadi energi hidrolik. Pompa
hidrolik bekerja dengan cara menghisap oli dari tangki hidrolik dan
mendorongnya kedalam sistem hidrolik dalam bentuk aliran (flow).
Aliran ini yang dimanfaatkan dengan cara merubahnya menjadi tekanan. Tekanan
dihasilkan dengan cara menghambat aliran oli dalam sistem hidrolik.
Hambatan ini dapat disebabkan oleh orifice, silinder,
motor hidrolik, dan aktuator. Pompa hidrolik yang biasa digunakan ada dua macam
yaitu positive dan nonpositive displacement pump (Aziz,
2009). Ada dua macam peralatan yang biasanya digunakan dalam merubah energi
hidrolik menjadi energi mekanik yaitu motor hidrolik dan aktuator. Motor
hidrolik mentransfer energi hidrolik menjadi energi mekanik dengan cara memanfaatkan
aliran oli dalam sistem merubahnya menjadi energi putaran yang dimanfaatkan
untuk menggerakan roda, transmisi, pompa dan lain-lain
5).
Alat press hidrolik
Prinsip kerja:
Press hidrolik tergantung pada prinsip Pascal : yang tekanan seluruh sistem
tertutup adalah konstan. Salah satu bagian dari sistem adalah piston bertindak
sebagai pompa, dengan kekuatan mekanik sederhana yang bekerja pada luas
penampang kecil, bagian lain adalah piston dengan luas yang lebih besar yang
menghasilkan kekuatan mekanis Sejalan besar. Hanya berdiameter kecil pipa (yang
lebih mudah menolak tekanan) diperlukan jika pompa dipisahkan dari silinder
tekan.
Hukum Pascal: Tekanan pada fluida terbatas
ditransmisikan berkurang dan bertindak dengan kekuatan yang sama pada bidang
yang sama dan pada 90 derajat ke dinding kontainer.
Sebuah cairan, seperti minyak , dipindahkan ketika
piston baik didorong ke dalam. Piston kecil, untuk jarak tertentu gerakan,
memindahkan jumlah yang lebih kecil dari volume yang dari piston besar, yang
sebanding dengan rasio area kepala piston. Oleh karena itu, piston kecil harus
dipindahkan jarak besar untuk mendapatkan piston besar untuk bergerak secara
signifikan. Jarak piston besar akan bergerak adalah jarak yang piston kecil
akan dipindahkan dibagi dengan rasio bidang kepala piston. Ini adalah bagaimana
energi, dalam bentuk kerja dalam hal ini, adalah kekal dan Hukum Konservasi
Energi puas. Pekerjaan kali kekuatan jarak, dan karena kekuatan meningkat pada
piston lebih besar, jarak kekuatan diterapkan atas harus berkurang.
Cairan bertekanan digunakan, jika tidak dihasilkan
secara lokal oleh tangan atau pompa mekanis bertenaga, dapat diperoleh dengan
membuka katup yang terhubung ke akumulator hidrolik atau pompa terus berjalan
tekanan yang diatur oleh katup buang. Bila diinginkan untuk menghasilkan
kekuatan yang lebih dari tekanan yang tersedia akan memungkinkan, atau
menggunakan lebih kecil, lebih tinggi tekanan silinder untuk menghemat ukuran
dan berat, sebuah intensifier hidrolik dapat digunakan untuk meningkatkan
tekanan yang bekerja pada silinder tekan.
Ketika tekanan pada silinder tekan dilepaskan (cairan
kembali ke reservoir), gaya dibuat dalam pers dikurangi menjadi nilai yang
rendah (yang tergantung pada gesekan segel silinder itu. Piston utama tidak
menarik kembali ke aslinya posisi kecuali sebuah mekanisme tambahan digunakan.
c. Hukum Archimedes
"Sebuah
benda yang sebagian atau seluruhnya tercelup di dalam suatu zat cair / fluida
ditekan ke atas dengan suatu gaya yang besarnya setara dengan berat zat cair /
fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut".
Gaya tersebut
disebut Gaya tekan ke atas ( Fa )
Gaya Tekan ke Atas
Adanya gaya tekan ke atas menyebabkan adanya berat semu benda di
dalam air, berat benda di dalam air ( Wa ) = berat benda di udara ( Wu )
- Fa.
Adanya gaya tekan ke atas juga menyebabkan suatu benda dapat mengalami 3 kondisi yang berbeda :
Mengapung, melayang dan tenggelam
bila diketahui massa jenis benda dan zat cairnya kondisi benda di
dalam air juga dapat ditentukan :
- mengapung : massa jenis benda < massa jenis zat cair
- melayang : massa jenis benda = massa jenis zat cair
- tenggelam : massa jenis benda > massa jenis zat cair
Contoh :
Suatu logam berbentuk balok diukur beratnya dengan neraca pegas
menunjukkan berat = 200 N. Kemudian ketika dimasukkan ke dalam bejana yang
berisi minyak dan diukur kembali beratnya menunjukkan berat = 180 N. Jika Massa
jenis minyak = 800 kg.m-3 dan percepatan grafitasinya = 10 m.s-2.
Hitunglah massa jenis logam tersebut..!
Diketahui :
Berat di udara = Wu = 200 N
Berat di cairan = Wa = 180 N
Massa jenis minyak = 800 kg.m-3
Diketahui :
Berat di udara = Wu = 200 N
Berat di cairan = Wa = 180 N
Massa jenis minyak = 800 kg.m-3
percepatan grafitasi = g = 10 m.s-2.
mula2 kita cari dahulu massa logam
tersebut :
dengan diketahui massa dan volume logam maka massa jenis logam tersebut dapat dicari :
Benda Terapung di atas air
Penerapan
hukum pascal dalam kehidupan sehari-hari
1)
Hidrometer
Hidrometer merupakan alat untuk mengukur berat jenis atau massa jeniszat cair. Jika hidrometer dicelupkan ke dalam zat cair, sebagian alat tersebut akan tenggelam. Makin besar massa jenis zat cair, Makin sedikit bagian hidrometer yang tenggelam. Hidrometer banyak digunakan untuk mengetahui besar kandungan air pada bir atau susu.
Hidrometer merupakan alat untuk mengukur berat jenis atau massa jeniszat cair. Jika hidrometer dicelupkan ke dalam zat cair, sebagian alat tersebut akan tenggelam. Makin besar massa jenis zat cair, Makin sedikit bagian hidrometer yang tenggelam. Hidrometer banyak digunakan untuk mengetahui besar kandungan air pada bir atau susu.
Hidrometer terbuat dari tabung kaca. Supaya tabung kaca
terapungtegak dalam zat cair bagian bawah
tabung dibebani dengan butiran timbal. Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat
lebih besar supaya volume zatcair yang dipindahkan hydrometer lebih besar.
Dengan demikian, dihasilkan gaya ke atas yang lebih besar dan hidrometer dapat
mengapung di dalamzat cair. Tangkai tabung kaca hidrometer didesain supaya
perubahan kecil dalamberat benda yang dipindahkan (sama artinya dengan
perubahan kecil dalam massa jenis zat cair) menghasilkan perubahan besar pada kedalaman
tangki yang tercelup di dalam zat cair. Artinya perbedaan bacaan pada skala
untukberbagai jenis zat cair menjadi lebih jelas.
2) Jembatan Ponton
Jembatan ponton adalah kumpulan drum-drum kosong yang
berjajar sehingga menyerupai jembatan. Jembatan ponton merupakan jembatan yang
dibuat berdasarkan prinsip benda terapung. Drumdrum tersebut harus tertutup
rapat sehingga tidak ada air yang masuk ke dalamnya. Jembatan ponton digunakan
untuk keperluan darurat. Apabila air pasang, jembatan naik. Jika air surut,
makajembatan turun. Jadi, tinggi rendahnya jembatan ponton mengikuti pasang
surutnya air
3) Kapal Laut
Pada saat kalian meletakkan sepotong besi pada bejana berisi air,
besi akan tenggelam. Namun, mengapa kapal laut yang massanya sangat
besartidak tenggelam? Bagaimana konsep fisika dapat menjelaskannya? Agarkapal
laut tidak tenggelam badan kapal harus dibuat berongga. hal ini bertujuan agar
volume air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi lebih besar.
Berdasarkan persamaan besarnya gaya apung sebanding dengan volume zat cair yang
dipindahkan, sehingg gaya apungnya menjadi sangat besar. Gaya apung inilah yang
mampu melawan berat kapal, sehingga kapal tetap dapat mengapung di permukaan
laut.
4) Kapal Selam
dan Galangan Kapal
Pada dasarnya prinsip kerja kapal selam dan galangan kapal sama.
Jika kapal akan menyelam, maka air laut dimasukkan ke dalam ruang cadangan
sehingga berat kapal bertambah. Pengaturan banyak sedikitnya air laut yang
dimasukkan, menyebabkan kapal selam dapat menyelam pada kedalaman yang
dikehendaki. Jika akan mengapung, maka air laut dikeluarkan dari ruang
cadangan. Berdasarkan konsep tekanan hidrostastis, kapal selam mempunyai
batasan tertentu dalam menyelam. Jika kapal menyelam terlalu dalam, maka kapal
bisa hancur karena tekanan hidrostatisnya terlalu besar. Untuk memperbaiki
kerusakan kapal bagian bawah, digunakan galangan kapal. Jika kapal akan
diperbaiki, galangan kapal ditenggelamkan dan kapal dimasukkan. Setelah itu
galangan diapungkan. Galangan ditenggelamkan dan diapungkan dengan cara
memasukkan dan mengeluarkan air laut pada ruang cadangan.
d. Tegangan
Permukaan
Tegangan permukaan
memungkinkan nyamuk berdiri di atas air
Pernahkah kamu melihat sebuah jarum terapung diatas air? Atau kamu
pasti pernah melihat ada nyamuk atau serangga lain dapat berdiri diatas air.
Fenomena ini erat kaitannya dengan penjelasan tentang tegangan permukaan yang
akan dibahas pada bagian ini. Di lain pihak, kita juga mungkin pernah menemui kejadian
berupa air dari tanah yang merembes naik ke atas tembok sehingga tembok menjadi
basah. Kejadian ini dalam fisika dikenal dengan peristiwa kapilaritas yang akan
dijelaskan juga pada bagian ini.
Mari kita amati sebatang jarum yang kita buat terapung di permukaan
air sebagai benda yang mengalami tegangan permukaan. Tegangan permukaan
disebabkan oleh interaksi molekul-molekul zat cair dipermukaan zat cair. Di
bagian dalam cairan sebuah molekul dikelilingi oleh molekul lain disekitarnya,
tetapi di permukaan cairan tidak ada molekul lain dibagian atas molekul cairan
itu. Hal ini menyebabkan timbulnya gaya pemulih yang menarik molekul apabila
molekul itu dinaikan menjauhi permukaan, oleh molekul yang ada di bagian bawah
permukaan cairan. Sebaliknya jika molekul di permukaan cairan ditekan, dalam
hal ini diberi jarum, molekul bagian bawah permukaan akan memberikan gaya
pemulih yang arahnya ke atas, sehingga gaya pemulih ke atas ini dapat menopang
jarum tetap di permukaan air tanpa tenggelam.
Tegangan permukaan dilihat dari interaksi molekul benda dan zat cair
Gaya ke atas untuk menopang jarum agar tidak tenggelam merupakan
perkalian koefisien tegangan permukaan dengan dua kali panjang jarum. Panjang
jarum disini adalah permukaan yang bersentuhan dengan zat cair.
Gaya yang diperlukan untuk mengangkat jarum adalah gaya ke atas
dijumlah gaya berat jarum (mg).
Tegangan permukaan (y) adalah besar gaya ( F ) yang dialami pada permukaan zat cair persatuan panjang(l)
Tegangan permukaan (y) adalah besar gaya ( F ) yang dialami pada permukaan zat cair persatuan panjang(l)
y = F / 2l
Penerapan tegangan permukaan dalam kehidupan sehari-hari:
-mencuci dengan air panas jauh lebih bersih dibandingkan dengan air yang bersuhu normal
-antiseptik yang dipakai untuk mengobati luka,selain dapat mengobati luka juga dapat membasahi seluruh luka.
Penerapan tegangan permukaan dalam kehidupan sehari-hari:
-mencuci dengan air panas jauh lebih bersih dibandingkan dengan air yang bersuhu normal
-antiseptik yang dipakai untuk mengobati luka,selain dapat mengobati luka juga dapat membasahi seluruh luka.
d. Kapilaritas
Meniskus air menyebabkan peristiwa kapilaritas
Kapilaritas disebabkan oleh interaksi molekul-molekul di dalam zat
cair. Di dalam zat cair molekul-molekulnya dapat mengalami gaya adhesi dan
kohesi. Gaya kohesi adalah tarik-menarik antara molekul-molekul di dalam suatu
zat cair sedangkan gaya adhesi adalah tarik menarik antara molekul dengan
molekul lain yang tidak sejenis, yaitu bahan wadah di mana zat cair berada.
Apabila adhesi lebih besar dari kohesi seperti pada air dengan permukaan gelas,
air akan berinteraksi kuat dengan permukaan gelas sehingga air membasahi kaca
dan juga permukaan atas cairan akan melengkung (cekung). Keadaan ini dapat
menyebabkan cairan dapat naik ke atas oleh tegangan permukaan yang arahnya
keatas sampai batas keseimbangan gaya ke atas dengan gaya berat cairan
tercapai. Jadi air dapat naik keatas dalam suatu pipa kecil yang biasa disebut
pipa kapiler. Inilah yang terjadi pada saat air naik dari tanah ke atas melalui
tembok.
Air dapat merembes ke atas
melalui retakan tembok sehingga membasahi tembok. Satu contoh kapilaritas
Gejala alam kapilaritas ini memungkinkan kita menghitung tinggi
kenaikan air dalam suatu pipa kapiler berbentuk silinder/tabung dengan
jari-jari r.
f. Viskositas
Viskositas (kekentalan) fluida menyatakan besarnya gesekan
yang dialami oleh suatu fluida saat mengalir. Pada pembahasan
sebelumnya, Anda telah mengetahui bahwa fluida ideal tidak memiliki viskositas. Dalam
kenyataannya, fluida yang ada dalam kehidupan
sehari-hari adalah fluida sejati. Oleh karena
itu, bahasan mengenai viskositas hanya akan Anda temukan pada fluida sejati,
yaitu fluida yang memiliki sifat-sifat sebagai
berikut.
a. Dapat dimampatkan (kompresibel);
b. Mengalami gesekan saat mengalir (memiliki viskositas);
c. Alirannya turbulen.
Zat cair dan gas memiliki viskositas, hanya saja zat
cair lebih kental (viscous) daripada gas. Dalam penggunaan
sehari-hari, viskositas dikenal sebagai ukuran ketahanan oli untuk mengalir
dalam mesin kendaraan. Viskositas oli didefinisikan dengan nomor SAE’S (Society
of Automotive Engineer’s). Contoh pada sebuah pelumas tertulis
Klasifikasi service minyak pelumas ini
dikembangkan oleh API (American Petroleum Institute) yang menunjukkan
karakteristik service minyak pelumas dari skala terendah (SA) sampai
skala tertinggi (SJ) untuk mesin-mesin berbahan bakar bensin.
Koefisien viskositas fluida η , didefinisikan sebagai
perbandingan antara tegangan luncur (F/A) dengan kecepatan perubahan
regangan luncur ( v /l). Secara matematis, persamaannya ditulis
sebagai berikut.
Nilai viskositas setiap fluida berbeda menurut jenis
material tempat fluida tersebut mengalir. Nilai viskositas beberapa fluida
tertentu dapat Anda pelajari pada Tabel 7.2.
Tabel 7.2 Harga Viskositas Berdasarkan Eksperimen
Fluida
|
Viskositas
|
Uap Air 100°C
|
0,125 cP
|
Air 99°C
|
0,2848 cP
|
Light Machine Oil 20°C
|
102 cP
|
Motor Oil SAE 10
|
50–100 cP, 65 cP
|
Motor Oil SAE 20
|
125 cP
|
Motor Oil SAE 30
|
150–200 cP
|
Sirop Cokelat pada 20°C
|
25.000 cP
|
Kecap pada 20°C
|
50.000 cP
|
Keterangan: Poiseuille dan Poise adalah
satuan viskositas dinamis, juga disebut viskositas absolut. 1 Poiseulle (PI) =
10 Poise (P) = 1.000 cP
Benda yang bergerak dalam fluida kental mengalami gaya
gesek yang besarnya dinyatakan dengan persamaan
Untuk
benda berbentuk bola, k = 6r (perhitungan laboratorium)
sehingga, Diperoleh
Persamaan (7–27) dikenal sebagai
Hukum Stokes.
Jika sebuah benda berbentuk bola (kelereng) jatuh bebas
dalam suatu fluida kental, kecepatannya akan bertambah karena pengaruh
gravitasi Bumi hingga mencapai suatu kecepatan terbesar yang tetap. Kecepatan
terbesar yang tetap tersebut dinamakan kecepatan terminal. Pada saat
kecepatan terminal tercapai, berlaku keadaan
Pada benda berbentuk
bola, volumenya vb = 4/3 πr3 sehingga diperoleh persamaan
dengan: vt = kecepatan terminal (m/s),
Ff = gaya gesek (N),
FA = gaya ke atas (N),
ρb = massa jenis bola (kg/m2),
dan
ρf = massa jenis fluida (kg/m3).
Contoh soal 1:
1. Apa yang di maksud dengan tenggelam,
mengapung dan melayang?
2. Sebutkan persamaan dan perbedaan antara mengapung
dan tenggelam?
3. Salah satu penerapan dari Hukum Archimedes
dalam kehidupan sehari-hari adalah Hidrometer. Apa fungsi dan Hidrometer dan
bagaimana cara kerjanya?
4. Apakah yang disebut tekanan permukaan zat cair?
5. Apa yang di maksud gejala kapiler?
6. Apa yang di maksud Viskositas Fluida dan
bagaimana rumusnya?
7. Apa saja penerapan tegangan permukaan
dalam kehidupan sehari-hari?
8. Apa yang di maksud dengan gaya kohesi dan
gaya adhesi?
9. Apa yang di rumus dari tekanan permukaan?
10.
Bagaiman
cara kerja Balon Udara?
Jawaban :
1. Tenggelam
: Apabila massa jenis rata-rata benda lebih besar dari massa jenis zat
Cair.
Mengapung : Apabila massa
jenis rata-rata benda sama dengan massa jenis zat
Cair.
Melayang : Apabila massa jenis rata-rata benda lebih
kecil dari massa jenis zat
Cair.
2. Persamaan
antara mengapung dan melayang :
Syarat mengapung sama dengan syarat melayang, yaitu
berat benda sama gaya apung.
Perbedaan antara mengapung dan melayang :
Perbedaannya terletak pada volum benda yang
tercelup dalam zat cair. Pada peristiwa melayang
seluruh benda tercelup dalam zat
cair. Sedang kan dalam peristiwa mengapung
hanya sebagian benda yang tercelup
dalam zat cair.
3. Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk
mengukur massa jenis cairan. Nilai
Massa jenis cairan dapat diketahui dengan membaca
skala pada hidrometer yang di tempatkan mengapung pada zat cair. Hidrometer
terbuat dari tabung kaca dan desainnya memiliki 3 bagian. Persamaan Hidrometer
: Buku paket hal 114.
4. Tekanan Permukaan Zat cair adalah Kecenderungan permukaan zat cair untuk
Menegang, sehingga permukaannya sseperti di tutupi
oleh suatu lapisan elastis.
5. Gejala Kapiler adalah
gejala naik atau turunnya suatu zat cair pada sebuah pipa kapiler yang
disebabkan oleh gaya kohesi dari tegangan permukaan gaya adhesi antara zat cair
dan tabung kaca.
6. Viskositas Fluida
adalah kekentalan dari suatu fluida atau zat cair. Untuk fluida yang
Viskositasnya besar maka di butuhkan
gaya yang cukup besar pula. Untuk suhu yang lebih rendah umumnya viskositas zat
cairnya akan semakin besar. Rumusnya : Buku
paket hal. 130.
7. Penerapan Tegangan Permukaan dalam
kehidupan sehari-hari :
Tegangan Permukaan air berhubungan dengan
kemampuan air membasahi benda. Makin kecil tegangan permukaan air, makin baik
kemampuan air untuk membasahi benda, dan ini berarti kotoran-kotoran pada benda
lebih mudah larut dalam air. 1. Mencuci dengan air Panas.Tegangan
permukan air di pengaruhi oleh suhu. Makin tinggi suhu
air, makin kecil tegangan permukaan air dan ini berarti makin baik kemampuan
air untuk membasahi benda. 2. Deterjen sintesis modern. Di desain untuk menigkatkan kemampuan air
membasahi kotoran yang melekat pada pakaian, yaitu dengan menurunkan teganagan
permukaan air. 3. Antiseptik.
Dipakai untuk mengobati luka. Selain dapat membunuh kuman yang baik, juga
memiliki tegangan permukaan yang rendah
sehingga antiseptik dapat membasahi seluruh luka. Jadi, alkohol dan dan hampir
semua antiseptik memiliki tegangan permukaan rendah.
8. Gaya Kohesi : Gaya tarik-menarik antar
molekul sejenis.
Gaya Adhesi : Gaya tarik-menarik antar molekul berbeda jenis.
9.
Rumus : Buku paket halaman 124.
10.
Prinsip kerja balaon udara : Mula-mula balon di isi dengan gas panas sehingga
Balon menggelembung dan volumnya
bertambah. Bertambahnya volum balon
Berarti bertambah pula volum udara
yang dipindahkan ke balon. Ini berarti gaya
Apung semakin besar. Apabila sutu
gaya apung sudah lebih berat daripada berat
Total balon (berat balon dan
muatan) sehingga balon mulai bergerak naik. Awak
Balon udara terus menambah gas
panas hingga mencapai ketinggian tertentu.
Setelah ketinggian yang di inginkan
tercapai, awak balon mengurangi gas panas
Sampai tercapai gaya apung = berat
balon. Pada saat balon melayang di udara.
Sewaktu awak balon akan menurunkan
balon, maka sebagian isi gas panas di
Keluarkan. Ini menyebabkan volum
balon berkurang dan gaya apung berkurang.
Akibatnya, gaya apung lebih kecil
daripada berat balon dan balon bergerak turun.
Contoh soal 2:
1.
Seekor ikan berada pada
kedalaman 15 meter di bawah permukaan air.
Jika massa jenis air 1000 kg/m3 , percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan tekanan udara luar 105 N/m, tentukan : a) tekanan hidrostatis yang dialami ikanb) tekanan total yang dialami ikan
Jika massa jenis air 1000 kg/m3 , percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan tekanan udara luar 105 N/m, tentukan : a) tekanan hidrostatis yang dialami ikanb) tekanan total yang dialami ikan
Pembahasan
a) tekanan hidrostatis yang dialami ikan
b) tekanan total yang dialami ikan
2.
Seorang anak hendak
menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!
Jika luas penampang pipa besar adalah 250 kali luas penampang pipa kecil dan tekanan cairan pengisi pipa diabaikan, tentukan gaya minimal yang harus diberikan anak agar batu bisa terangkat!
Pembahasan
Hukum Pascal Data :
Hukum Pascal Data :
F1 =
FF2 = Wbatu = (1000)(10) = 10000
NA1 : A2 = 1 : 250
3.
Pipa U diisi dengan air
raksa dan cairan minyak seperti terlihat pada gambar!
Jika ketinggian minyak h2 adalah 27,2 cm, massa jenis minyak 0,8 gr/cm3 dan massa jenis Hg adalah 13,6 gr/cm3 tentukan ketinggian air raksa (h1)!
Pembahasan
Tekanan titik-titik pada cairan yang berada pada garis vertikal seperti ditunjukkan gambar diatas adalah sama.
Jika ketinggian minyak h2 adalah 27,2 cm, massa jenis minyak 0,8 gr/cm3 dan massa jenis Hg adalah 13,6 gr/cm3 tentukan ketinggian air raksa (h1)!
Pembahasan
Tekanan titik-titik pada cairan yang berada pada garis vertikal seperti ditunjukkan gambar diatas adalah sama.
4.
Sebuah benda tercelup
sebagian dalam cairan yang memiliki massa jenis 0,75 gr/cm3 seperti
ditunjukkan oleh gambar berikut!
Jika volume benda yang tercelup adalah 0,8 dari volume totalnya, tentukan massa jenis benda tersebut!
Jika volume benda yang tercelup adalah 0,8 dari volume totalnya, tentukan massa jenis benda tersebut!
Pembahasan
Gaya-gaya yang bekerja pada benda diatas adalah gaya berat yang berarah ke bawah dan gaya apung / gaya Archimides dengan arah ke atas. Kedua gaya dalam kondisi seimbang.
Gaya-gaya yang bekerja pada benda diatas adalah gaya berat yang berarah ke bawah dan gaya apung / gaya Archimides dengan arah ke atas. Kedua gaya dalam kondisi seimbang.
5.
Seorang anak memasukkan
benda M bermassa 500 gram ke dalam sebuah gelas berpancuran berisi air, air
yang tumpah ditampung dengan sebuah gelas ukur seperti terlihat pada gambar
berikut:
Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2 tentukan berat semu benda di dalam air!
Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2 tentukan berat semu benda di dalam air!
Pembahasan
Data :
Data :
mb = 500 g = 0,5 kgmf = 200 g =
0,2 kg
Berat benda di fluida (berat semu) adalah berat benda di udara dikurangi gaya apung (Archimides) yang diterima benda. Besarnya gaya apung sama besar dengan berat fluida yang dipindahkan yaitu berat dari 200 ml air = berat dari 200 gram air (ingat massa jenis air = 1 gr/cm3 = 1000 kg/m3).
Berat benda di fluida (berat semu) adalah berat benda di udara dikurangi gaya apung (Archimides) yang diterima benda. Besarnya gaya apung sama besar dengan berat fluida yang dipindahkan yaitu berat dari 200 ml air = berat dari 200 gram air (ingat massa jenis air = 1 gr/cm3 = 1000 kg/m3).
silahkan klik link dibawah untuk mendownload file
Tidak ada komentar:
Posting Komentar